ahmadun yosi herfanda
profil | karya | pemikiran
Tampilkan postingan dengan label
ESAI
.
Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label
ESAI
.
Tampilkan semua postingan
Endorsement
›
Belakangan, saya sangat sering diminta untuk memberi endorsement pada buku yang hendak diterbitkan. Karena sibuk, sehingga tidak mungkin u...
1 komentar:
Sastra, MPU, dan Persoalan Lingkungan
›
Masalah lingkungan dan jejak alam pada sastra menjadi tema penting dalam Temu Sastra III Mitra Praja Utama (MPU), yang berlangsung di Hotel...
Novel Mahabbah Rindu dan Puncak Fiksi Islami
›
Sebuah ‘novel sastra’ yang Islami hadir lagi dari seorang perempuan Muslim penulis: Mahabbah Rindu karya Abidah el Khalieqy. Novel setebal ...
1 komentar:
‘Menyatukan’ Nusantara dalam Pesta Sastra
›
Salah satu keputusan penting dan paling strategis dari International Poetry Gathering dalam Pesta Penyair Nusantara 2008 di Kediri, awal Ju...
Penyair Dunia Mengaduk Budaya di Sungai Musi
›
Membaca puisi di atas geladak Kapal Sigentar Alam yang melaju di atas Sungai Musi, Palembang, penyair Emha Ainun Nadjib harus mengandalkan ...
Menyorot Bahasa Indonesia dalam Film Kita
›
Ada indikasi bahwa bahasa dalam film kita tidak mencerminkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Adalah peneliti dari Pusat Bahasa Depdi...
Mengubah Paradigma ‘Sastra Kampung(an)’
›
Jika Nusantara ini adalah kampung, maka sastra Indonesia adalah ‘sastra kampung’. Penempatan Indonesia sebagai bagian dari Kampung Nusanta...
Buku dari Koran
›
Ada hubungan yang menarik antara dunia perbukuan, khususnya buku sastra, dengan surat kabar (koran). Banyak sekali buku sastra yang terbit...
Keraton Yogya Bertabur Puisi
›
Selama dua malam berturut-turut, 23-24 Agustus 2007, keraton Yogya bertabur puisi. Tidak kurang dari 30 penyair Indonesia membacakan sajak...
Buku-buku Sutan Takdir Alisabana
›
Beberapa buku tentang Sutan Takdir Alisyahbana (STA) dan pemikirannya, belum lama ini, diterbitkan dalam rangka 100 tahun sang tokoh. Dua ...
‘Sastra Pragmatik’ dan Orientasi Penciptaan (bagian terakhir)
›
Bagian terakhir dari dua tulisan Dalam konteks peran sosial sastra, ‘kaum sastra kontekstual’ meyakini bahwa karya-karya besar seperti M...
Sastra, Abdul Hadi WM, dan Orientasi Penciptaan
›
Peran dan keberadaan (eksistensi) Abdul Hadi WM dalam sastra Indonesia sangat paradigmatik. Dia tidak hanya muncul sebagai penyair dan sas...
Buku Puisi Arsyad
›
Dunia kepenyairan punya banyak ‘orang gila’. Salah satunya, Arsyad Indradi. Salah satu kegilaan penyair senior Banjarbaru, Kalimantan Sel...
Ode Kampung Tolak Sastra ‘Ngeseks’ dan Imperialis Budaya
›
Acara sastra tahunan, Ode Kampung, makin gegap gempita. Tahun ini, iven yang digelar di Rumah Dunia, Hegar Alam, Serang, Banten, itu tidak ...
Pekan Presiden Penyair: Mengapresiasi Sang Maestro
›
Penyair Sutardji Calzoum Bachri adalah maestro perpuisian Indonesia. Sapardi Djoko Damono menempatkannya sebagai ‘mata kiri’ — untuk menya...
Sajak Sutardji dalam Pilihan Dua Menteri
›
Sedalam-dalamnya sajak, takkan mampu menampung air mata bangsa Baris pertama sajak Jembatan karya Sutardji Calzoum Bachri di atas mengisy...
Sastra, Abdul Hadi WM, dan Fenomena Puisi Sufistik
›
Dalam bahasa A Teeuw, karya sastra tidak pernah lahir dari ruang kosong — selalu ada teks-teks lain yang ikut mempengaruhi proses kelahira...
›
Beranda
Lihat versi web