CATATAN SENJA

DI negeri kota: singapura

senja rebah di atap tampenis plaza
langit mengatup, mendekap negeri kota
dalam remang cahaya. gerimis jatuh
dan kau tiba-tiba berkata,

– bergegaslah, hai, pengembara.
saat pemberangkatan segera tiba, ke negeri jauh
tempat sejarah melintas dan bermula.

dalam tergesa, aku jadi lupa
memungut dua helai rambutmu
yang tersisa di lipatan jendela plaza
(dengan mulut bau pizza, tadi sempat
kukecup keningmu di balik temboknya)

tak kuduga, harum parfummu terbawa juga
melintas benua, ke pelataran ayasophia
tapi, siapa aku mesti memanggilmu nanti
ketika langkahku sampai ke negerimu lagi
mei hwa, clara, atau aisah saja?

dalam dirimu, tionghoa, melayu, dan eropa
menyatu jadi bangsa yang begitu
menghargai makna kerja

Singapura, 1997/1999.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar